Makalah Agama Islam : Agama dan Manusia

MAKALAH AGAMA ISLAM
AGAMA DAN MANUSIA

Hasil gambar untuk islamic aesthetics tumblr
KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul ”Manusia dan Agama”.  Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

  Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.                                                       

  Kami sebagai penyusun menyadari   bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

  Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


                                                                                                Medan, 06 Oktober 2015




                                                                                                                Penyusun









DAFTAR ISI


COVER ………………………………………………………..  I

KATA PENGANTAR ………………………………………..  II

DAFTAR ISI …………………………………………………. III


 BAB I : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah   …………………………………..   4


 BAB II : PEMBAHASAN

A. MANUSIA
  • Pengertian manusia …………………………………….. 5
  • Ciri – ciri manusia ……………………………………...  5
  • Tujuan penciptaan manusia 
  • Kedudukan manusia

B. HAKIKAT MANUSIA
  • Hakikat manusia secara umum ………………………… 7
  • Hakikat manusia menurut Al- Qur’an …………………. 8

C. AGAMA
  • Pengertian agama ………………………………………. 8
  • Syarat – syarat agama ………………………………….. 8
  • Unsur – unsur agama …………………………………... 9
  • Fungsi agama …………………………………………... 9

D. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA …………..9


  BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan …………………………………………………..  10


  DAFTAR PUSTAKA  …………………………………………. 11




                                               
BAB I

PENDAHULUAN


A.Latar Belakang Masalah

  Manusia dan Agama merupakan masalah yang sangat penting, karena keduanya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit ataua gama wahyu).

  Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih halus dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat.

  Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong.


BAB II

PEMBAHASAAN


          A.      MANUSIA
     1.    Pengertian Manusia dalam Alqur’an

Istilah kunci yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk pada pengertian manusia menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan ann-nas.
Kata basyar menunjuk pada pengertian manusia sebagai makhluk biologis (QS Ali ‘Imran :47) tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia, seperti makan, minum, hubungan seksual dan lain-lain.
Kata al-insan, Pertama al-insan dihubungkan dengan khalifah sebagai penanggung amanah (QS Al-Ahzab :72), kedua al-insan dihubungankan dengan predisposisi negatif dalam diri manusia misalnya sifat keluh kesah, kikir (QS Al-Ma’arij :19-21) dan ketiga al-insan dihubungkan dengan proses penciptaannya yang terdiri dari unsur materi dan nonmateri (QS Al-Hijr :28-29). Semua konteks al-insan ini menunjuk pada sifat-sifat manusia psikologis dan spiritual.
Kata an-nas dalam Al-Qur’an mengacu kepada manusia sebagai makhluk sosial dengan karateristik tertentu misalnya mereka mengaku beriman padahal sebenarnya tidak (QS Al-Baqarah :8)
Dari uraian ketiga makna untuk manusia tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah mahkluk biologis, psikologis dan sosial. Ketiganya harus dikembangkan dan diperhatikan hak maupun kewajibannya secara seimbang dan selalu berada dalam hukum-hukum yang berlaku (sunnatullah).

 Menurut   agama Islam itu sendiri ,manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-Nya yang lain, yang dipercaya untuk menjadi khalifah dimukabumi.

2. Ciri – ciri Manusia

 Manusia dibandingkan makhluk lain mempunyai ciri, antara lain, ciri utamanya adalah :

1.      Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam berbentuk baik, ciptaan tuhan yang paling sempurna. “Sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At tin [95]:4)
2.      Manusia diciptakan tuhan untuk menjadi khalifah nya di bumi. Hal itu dinyatakan Allah dalam firman-nya. Di dalam surat al-baqarah [2]:30
3.      Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya dalam firman-nya yang kini dapat dibaca dalam Al-Quran surat At-Thur [52]:21 “Setiap manusia terikat (dalam arti bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.”
4.      Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan makhluk lainnya. Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.
    
      3.   Tujuan Penciptaan Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah agar ia beribadah kepada-Nya. Pengertian ibadah di sini tidak sesempit pengertian ibadah yang dianut oleh masyarakat pada umumnya, yakni kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji tetapi seluas pengertian yang dikandung oleh kata memperhambakan dirinya sebagai hamba  Allah. Berbuat sesuai dengan kehendak dan kesukaan (ridha) Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya

            4.   Kedudukan Manusia
           
             Kedudukan manusia yang dimaksud di sini adalah konsep yang menunjukkan hubungan manusia dengan Allah dan dengan lingkungannya. Ayat-ayat yang relevan dengan masalah tersebut adalah antara lain :

           1. Q.S.Fathir, 35/43:39

Ayat 39-41: Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengangkat manusia sebagai khalifah di bumi dan penjelasan tentang keesaan Allah dan kekuasaan-Nya.
  هُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلائِفَ فِي الأرْضِ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَلا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِلا مَقْتًا وَلا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلا خَسَارًا (٣٩)
  “Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Barang siapa kafir, maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kemurkaan di sisi Tuhan mereka. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kerugian mereka belaka.”

          2. Q.S. Hud, 11/52:61

                                          
                                                                                                                                                          

  ”Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada bagimu Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya]. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat dan memperkenankan (doa hamba-Nya)."


Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello everyone! My name is Hana. Wekcome to my blog!

0 comments:

Post a Comment